Thursday, September 04, 2008

Menerima

Menerima adalah hal yang gampang-gampang sulit untuk dilakukan.
Ketika kita kecil dan diberi uang untuk jajan oleh orang tua kita, maka kita dengan mudah akan menerimanya dengan senang hati dan akan membelanjakannya dengan sepenuh hati.

Tapi apa jadinya kalau kita harus menerima suatu keadaan yang sangat tidak mengenakkan? Apakah kita akan tetap menerima itu dengan tangan terbuka dan hati lapang? Mungkin jawabannya akan tidak.

Keadaan inilah yang saat ini sedang membayangiku seperti awan hitam yang sedang menggantung di kota Jakarta pagi ini.

Menerima.

Suatu kata yang sedang memenuhi seluruh pikiranku dan kuanalisis dengan segenap jiwa. Meresap hingga ke setiap butir tinta yang menoreh di pikiranku bak sepucuk kertas kosong. Kenyataan hidup yang sedang kujalani ini merupakah salah satu perjalanan ku diatas dunia ini.

Terkadang sulit, namun terkadang sangat mudah untuk dilakukan. Tapi apapun keadaannya,kita semua harus menerimanya. Karena itu adalah hidup kita yang tengah kita jalani. Baik atau buruk, itu semua ada konsekuensinya. Apakah akan membuat kita semakin baik atau semakin buruk, tergantung bagaimana kita menerima keadaan itu sendiri.

Mungkin tidaklah semudah itu untuk menerima keadaan yang menyakitkan hati. Ya, siapapun di seluruh dunia ini pasti akan menggangguk tanpa ragu. Tapi meskipun begitu, bagaimana caranya kita menerima adalah contoh dari kedewasaan setiap insan.

Dan aku sadar, bahwa saat ini adalah saatnya untuk menerima. Menerima kenyataan bahwa daun-daun sakura yang kutitipkan dihatinya sudah gugur seiring kepergiannya.

No comments: